Translate

Hadith yang menyebut tentang emas dan perak / dinar dan dirham

 

 

Beberapa potong Hadith yang menyebut tentang emas dan perak / dinar dan dirham


1) Abu Bakar Ibn Abi Maryam melaporkan bahawa beliau mendengar Rasulullah telah bersabda "Akan tiba suatu zaman di mana tiada apa yang bernilai dan boleh digunakan oleh umat manusia. Maka simpanlahdinar dan dirham (untuk digunakan). (Musnad Imam Ahmad Ibn Hanbal).

2) Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perjuangan fisabilillah, satu dinar yang engkau belanjakan untuk seseorang hamba sahaya - lalu dapat segera merdeka, satu dinar yang engkau sedekahkan kepada seseorang miskin dan satu dinar yang engkau nafkahkan kepada keluargamu, maka yang terbesar pahalanya ialah yang engkau nafkahkan kepada keluargamu itu." (Riwayat Muslim)

3) Dari Abu Abdillah (ada yang mengatakan namanya itu ialah Abu Abdirrahman) iaitu Tsauban bin Bujdud, yakni hamba sahaya Rasulullah s.a.w., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama dinar yang dinafkahkan oleh seseorang lelaki ialah dinar yang dinafkahkan kepada keluarganya, dan juga dinar yang dinafkahkan kepada kenderaannya untuk berjuang fi-sabilillah dan pula yang dinafkahkan kepada sahabat-sahabatnya untuk berjuang fisabilillah juga." (Riwayat Muslim)

4) Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiada seorang pun yang memiliki emas dan tidak pula yang memiliki perak, lalu ia tidak menunaikan haknya - zakatnya - dari emas dan perak itu, melainkan apabila telah tiba hari kiamat nanti dibuatkan untuknya beberapa lembaran dari api neraka lalu di-panaskanlah dalam neraka Jahanam, kemudian di'seterika'lah lambung, kening dan punggungnya dengan lembaran-lembaran tadi, setiap kali ia telah menjadi dingin lalu dikembalikan lagi untuknya - yakni dipanaskan dan di'seterika'kan lagi. Hal sedemikian itu terjadi dalam masa yang perkiraan lamanya ialah selama lima puluh ribu tahun - menurut hitungan hari dunia, sehingga diputuskanlah antara sekalian hamba Tuhan, lalu orang itu dapat mengetahui kelanjutan nasib dirinya, ada kalanya ke syurga dan ada kalanya ke neraka.".... (Muttafaq 'alaih)

5) Dari Abu Darda' r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidakkah engkau semua suka kalau saya beritahukan kepadamu semua akan sebaik-baik amalanmu, juga seindah-indahnya bagi Tuhan yang Maha Merajaimu semua, serta yang tertinggi dalam derajat-derajatmu semua, bahkan lebih baik untukmu semua daripada menafkahkan emas dan perak, juga lebih baik untukmu semua daripada engkau semua bertemu dengan musuhmu lalu engkau tebas leher-leher mereka itu dan mereka pun menebas leher-lehermu semua?" Para sahabat berkata: "Baiklah." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Iaitu berzikir kepada Allah Ta'ala."(Riwayat Termidzi)

6) Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Para manusia ini adalah bagaikan benda logam, sebagaimana juga logam emas dan perak. Orang-orang pilihan di antara mereka di zaman Jahiliyah adalah orang-orang pilihan pula di zaman Islam, jikalau mereka menjadi pandai - dalam hal agama. Ruh-ruh itu adalah sekumpulan tentera yang berlain-lainan, maka mana yang dikenal dari golongan ruh-ruh tadi tentulah dapat menjadi rukun damai, sedang mana yang tidak dikenalinya dari golongan ruh-ruh itu tentulah berselisihan - maksudnya ruh baik berkumpulnya ialah dengan ruh baik, sedang yang buruk dengan yang buruk." (Riwayat Muslim)

7) Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Binasalah - yakni celakalah - orang yang menjadi hambanya dinar/emas dan dirham/perak, baldu sutera serta pakaian. Jikalau ia diberi itu relalah hatinya dan jikalau tidak diberi, maka tidaklah rela - maksudnya ialah amat sangat tamaknya.(Riwayat Bukhari)

8) Hadits daripada Urwah bin Abi Al-Ja'd Al-Bariqi, beliau berkata:
"Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memberinya satu dinar untuk membeli seekor kambing, lalu ia membeli untuk Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dua kambing dengan wang tersebut. Maka ia jual seekor dengan harga satu dinar dan membawa satu ekor kambing dan satu dinar kepada Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam. Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendoakannya: "Dia (Urwah ini), seandainya membeli debu tentu akan untung juga" ( Riwayat Abu Dawud [2810] dan at-Tirmizi [1/287])

9) Abu Salamah menceritakan, "Aku pernah bertanya kepada Aisyah RA, "Berapakah mahar Nabi untuk para isterinya?" Aisyah menjawab, "Mahar beliau untuk para istrinya adalah sebanyak 12 uqiyah dan satu nasy." Lalu Aisyah bertanya, "Tahukah kamu, berapa satu uqiyah itu?" Aku menjawab, "Tidak." Aisyah menjawab, "Empat puluh dirham." Aisyah bertanya, "Tahukah kamu, berapa satu nasy itu? "Aku menjawab, "Tidak." Aisyah menjawab, "Dua puluh dirham." (Riwayat Imam Muslim)